Jejak Nabi di Tiga Negara, Yordania, Palestina dan Mesir

2019-12-17 08:14:49 |     By Admin

Ingin melihat berbagai peninggalan dan tempat-tempat yang pernah dikunjungi para nabi, yang tertera di dalam Al-Quran. Tidak ada salahnya mengunjungi tiga negara, Yordania, Palestina dan Mesir. Banyak peninggalan yang berhubungan erat dengan sejarah Islam, baik Nabi Muhammad SAW maupun beberapa Nabi lainnya, antara lain Nabi Yunus AS.

Tempat-tempat yang pernah disinggahi nabi-nabi atau maqom (petilasan) menjadi destinasi utama yang dikunjungi jamaah. Gua Ashabul Al Kafi yang berada tidak jauh dari Kota Amman, ibukota Yordania.

Gua tempat tujuh pemuda yang ditidurkan oleh Allah SWT selama ratusan tahun. Ketujuh pemuda yang hanya beriman kepada Allah SWT itu melarikan diri dari kejaran raja yang zalim dan bersembunyi di dalam gua tersebut, setelah dibangunkan kembali Allah, mereka baru menyadari jika tertidur selama ratusan tahun setelah keluar dari dalam gua dan mencoba berbelanja tapi ternyata uang yang dimilikinya sudah tidak bisa dipakai.

Selain Gua Ashabul Al Kafi, petilasan lainnya yang biasa dikunjungi adalah Pohon Sahabi tempat Nabi Muhammad SAW ketika diajak berdagang Pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam (Syria). Saat di tengah perjalanan, rombongan beristirahat dan Nabi Muhammad SAW berada di bawah pohon bertemu dengan seorang pendeta. Pendeta itu membujuk Abu Thalib untuk segera membawa pulang Nabi Muhammad SAW. Ia melihat tanda-tanda kenabian seperti yang dijelaskan dalam kitabnya, pada Muhammad.

Saat berada di Yordania, juga dapat melihat Kota Petra yang merupakan satu dari keajaiban dunia. Petra adalah sebuah tempat yang mengagumkan di mana gunung-gunung yang tandus dipahat dan dijadikan bangunan-bangunan  luar biasa. Bebatuan besar digali dan diukir dengan kerumitan tertinggi. Petra juga terkenal dengan sistem pengairannya yang canggih.

Sensasi berenang di Laut Mati yang terletak di perbatasan Yordania dan Israel, juga sayang untuk dilewatkan. Material lumpur danau yang airnya mengandung garam tinggi tersebut dipercaya dapat mempercantik kulit karena mengandung mineral yang banyak. Bagi yang tidak bisa berenang tidak perlu khawatir, manusia bisa mengambang di atas air tanpa pelampung jika mandi di Laut Mati.

Bergeser ke Palestina, selain mengunjungi Al Aqsa atau Masjidil Aqsa yang merupakan kiblat umat Islam sebelum berubah ke Kabah, juga wajib untuk melihat Masjid Dome of Rock yang kubahnya berkilau-kilauan karena terbuat dari emas. Dome of Rock ini juga sering disalah artikan sebagai Al Aqsa. Selain juga mengunjungi bukit zaitun dan melihat pohon Gorgot.

Pohon Gorgot adalah pohon pelindung bagi umat Yahudi. Ketika pada hari akhir nanti semua mahluk hidup bersaksi dan menunjukkan di mana Yahudi berada kecuali pohon tersebut. Pemerintah Israel menggalakkan penanaman Pohon Gorgot agar melindungi mereka ketika hari akhir nanti.

Selepas dari tanah Palestina, perjalanan dilanjutkan ke Mesir di mana mengunjungi tempat-tempat yang pernah disinggahi Nabi Musa AS. Beberapa di antaranya adalah Bukit Sinai tempat Musa menerima 10 perintah Tuhan di mana di bawah bukit juga dapat disaksikan formasi batu yang menyerupai sapi yang dipercaya mirip patung sapi emas buatan Musa Samiri. Tempat lainnya adalah tempat Musa AS pertama kali berdialog dengan Allah SWT di mana ada sebuah pohon semak berduri yang dikira terbakar, tetapi sebenarnya adalah cahaya Allah SWT.

“Selain itu mengunjungi berbagai peninggalan Firaun di Mesir, di antaranya piramid-piramid. Jamaah yang kami bawa pada umumnya antusias melihat tempat-tempat yang pernah dikunjungi para nabi, mereka kurang antusias dengan makanannya,” kata Arbani Sepyana Atmasari SE, pemilik Ar-Bani.

Hal yang perlu diperhatikan adalah masalah keamanan ketika melintas di antara negara-negara tersebut. Setiap perbatasan antar negara dijaga oleh tentara dengan wajah tidak ramah dan memanggul senjata laras panjang. Tetapi jika mereka tahu berasal dari Indonesia, menyambut dengan tangan terbuka.

Selain di perbatasan, jamaah juga harus berhati-hati ketika mengambil gambar, baik menggunakan handphone maupun kamera. Tidak semua tempat, terutama di Jerusalem diperbolehkan menggambil gambar, di beberapa titik juga sudah diawasi oleh penembak jitu. (tim)